Tamsilan : Ayas Dan Raja

Cerita : Ayas Dan Raja

Raja mengangkat Ayas bukan tanpa alasan melainkan ada pada diri Ayas sifat yang mulia yakni ketaatan. Seluruh pejabat pejabat istana tidak begitu senang dengan Ayas karena Ayas berasal dari rakyat biasa bukan dari keturunan bangsawan sebagaimana mereka.

Suatu saat Raja mengumpulkan semua pejabat pejabat istana di suatu ruangan khusus untuk pertemuan musyawarah bila akan menetapkan suatu perkara penting. Maka hadirlah seluruh petinggi petinggi kerajaan karena pertemuan ini sangat penting fikir mereka. Setelah sedikit memberi pengarahan tentang maksud pertemuan kali ini, maka Raja memerintahkan kepada Ayas untuk mengeluarkan permata paling mahal yang dimiliki kerajaan. Segera Ayas mengambilnya dan meletakkan permata yang sangat indah tersebut di hadapan baginda Raja, disamping baginda telah disiapkan sebuah kapak besar yang tajam. 

Baginda Raja kemudian meminta kepada semua yang hadir untuk menghancurkan permata indah tersebut. Satu persatu dari petinggi istana telah menghadap dan ketika hendak menghancurkan permata indah tersebut terselip keraguan dan rasa sayang pada permata tersebut kalau sampai rusak apalagi hancur berkeping keping, sehingga tak satupun dari mereka mau melaksanakan perintah Raja. 

Tiba giliran Ayas untuk maju kehadapan baginda Raja dan dengan tanpa keraguan sedikitpun maka permata paling indah yang dimiliki kerajaan tersebut telah hancur berkeping keping dihantam Ayas dengan menggunakan kapak Raja. Semua petinggi kerajaan dan yang hadir di ruang tersebut telah berteriak dan sangat terkejut atas kelancangan Ayas menghancurkan permata indah kesayangan Raja. 

Namun Raja tersenyum bangga atas kejadian tersebut. Raja lalu bertanya kepada Ayas mengapa dia melakukan hal tersebut. Ayas kemudian menjawab pertanyaan Raja dengan singkat, “Karena Perintah Raja jauh lebih berharga dan jauh lebih penting daripada permata ini” Para petinggi kerajaan dan semua yang hadir tertunduk malu karena mereka sementara ini lebih mementingkan nilai nilai kebendaan daripada mematuhi perintah Raja. 

Kisah ini merupakan tamsil kehidupan ummat manusia yang saat ini lebih mementingkan nilai nilai materi kebendaan semata daripada memenuhi perintah perintah Allah SWT. Karena lebih mencintai kehidupan duniawi maka perintah perintah Allah SWT dikesampingkan. Contoh ketaatan dan bukti kecintaan yang sempurna kepada Allah SWT telah ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as. Bahkan walaupun perintahnya adalah menyembelih putra sendiri tetapi mereka sangat ta’at dan yakin bahwa dibalik semua perintah Allah SWT ada kebahagiaan dan kejayaan hidup dunia dan akhirat, sebaliknya mengabaikan perintah perintah Allah SWT dan kehidupan sunnah Rasul akan membinasakan kehidupan dan membawa kehinaan hidup. Manakala perintah menyembelih benar benar dikerjakan ternyata bahkan sedikitpun tidak lecet leher Nabi Ismail , digantikan dengan seekor Qibasy. Sampai hari kiamat pahala dan keberkahan bagi ummat manusia terus mengalir asbab ketaatan Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as kepada perintah Allah

Ayas adalah seorang bendahara kerajaan yang sangat cerdas.Raja sangat dekat dan menyayanginya, sehingga menimbulkan kecemburuan bagi pegawai kerajaan lainnya. Suatu ketika Raja ingin menunjukkan kepada semua pegawai kerajaan mengapa Raja sangat menyayangi dan sangat dekat dengannya. Maka diumumkanlah suatu sayembara yang dapat diikuti semua orang dikerajaan tersebut. Setelah semua orang di kerajaan itu berkumpul maka seorang pengawal raja mengumumkan sayembara yang menyatakan bahwa siapapun yang ada di kerajaan ini boleh mengambil apa saja harta benda berharga di dalam kerajaan tersebut. Siapa saja yang memegang pertama kali apa saja yang ada didalam kerajaan itu maka dialah yang berhak untuk memilikinya. 

Benarlah seketika sayembara selesai dibacakan semua orang telah berhamburan berebut semua harta yang ada didalam kerajaan. Ada yang menyentuh satu peti berisi emas, maka peti itupun menjadi miliknya , ada yang memegang peti lainnya yang berisi intan berlian maka jadilah peti itu milik sahnya. Demikianlah semua orang telah berlarian kesana kemari memperebutkan harta benda yang sangat berharga itu. Di atas singgasananya Raja memandang dengan tersenyum semua keadaan tersebut. Lalu raja memandang kearah Ayas yang sejak di umumkan sayembara tersebut , kelihatannya sedikitpun tidak terkesan dengan harta benda yang diperebutkan semua orang. 

Raja lalu bertanya kepada Ayas mengapa dia tidak ikut berebut harta benda yang sangat berharga itu seperti orang orang lainnya . Dengan tenang dan santainya Ayas mendekati raja dan kemudian memijat mijat bahu Raja karena Raja memang menyukai pijatan Ayas. 

Raja berkata : “ Wahai Ayas aku lihat sepertinya kamu tidak tertarik sama sekali dengan harta benda berharga yang aku tawarkan ke semua orang dengan cuma cuma, mengapa ?”

Ayas berkata : “ Bukannya aku tidak senang dan tidak butuh semuanya itu, melainkan aku tidak mau untuk mendapatkan hanya sedikit saja dan caranyapun sangat susah payah.

Raja balik bertanya : “ Maksudmu ?”

Ayas berkata : “ Saya ingin raja mengulangi isi sayembara tadi .”

Raja berkata : “ Aku sudah katakan bahwa siapa saja yang menyentuh apa saja maka apa yang disentuhnya itu akan jadi milik sahnya.”

Ayas tersenyum dan berkata : “ Baiklah aku telah menyentuh Raja maka Raja jadi milikku , dan semua apa yang menjadi milik Raja otomatis akan menjadi milikku juga khan.? Seluruh kerajaan seluruh kekuasaan seluruh kekayaan yang ada menjadi milikku hanya dengan memijit mijit Raja ”

Raja tersenyum puas dengan penjelasan Ayas yang sangat cerdas itu. Kisah di atas adalah tamsil bagaimana seharusnya seorang manusia yang cerdas hendaknya menyikapi kehidupan dunia ini. Banyak sekali manusia manusia bodoh yang telah bersusah payah mencari dan mendapatkan keduniaan ini dengan menghabiskan seluruh waktunya seluruh tenaga dan fikirannya hanya untuk mendapatkan sedikit keuntungan dunia sampai sampai melupakan amal ibadah yang menjadi kewajibannya. Sholat telah disia siakan , ibadah ibadah lainnya telah ditinggalkan bahkan dalam mendapatkan keduniaan ini sudah menghalalkan segala cara. Kalau saja manusia tahu rahasianya yakni tujuan hidup ini adalah untuk “mendapatkan” Allah SWT yakni mendapatkan ridha Allah SWT , dan bila kita berhasil “ mendapatkan “ Allah SWT maka kita telah mendapatkan segala galanya tanpa harus sengsara dan menderita sebagaimana orang orang yang mabuk dunia. Hamba hamba Allah SWT yang mendapat ridha Allah SWT maka di dunia akan mendapatkan segala galanya, kemudahan, pertolongan , perlindungan, keberkahan. Di akhirat terlebih lebih lagi akan mendapatkan ni’mat yang sempurna dan semakin disempurnakan di syurga Firdaus, insya Allah.

Akhirnya mereka berpransangka buruk terhadap si Ayas dan mengatakan bahwa Ayas telah melakukan tipu daya dan sihir sehingga raja menjadi sedemikian baik terhadapnya. Mereka mencari jalan dan cara untuk menjatuhkan Ayas dihadapan sang Raja. Akhirnya mereka menemukan suatu kebiasaan Ayas yang setiap hari mulai pukul 09 ~ 10 Pagi, Ayas masuk kamar dan mengurung diri didalamnya. Maka dihembuskanlah isu bahwa saat-saat itulah Ayas membaca jampi-jampi untuk menundukan hati sang Raja. Raja pun penasaran dengan kabar burung tersebut, maka pada saat yang telah ditentukan, sang Raja bersama pembesar-pembesar lainnya mencuba mencari tahu apa yang dilakukan Ayas didalam kamarnya. Dan mereka terkejut karena didalam kamar tersebut Ayas tidak melakukan apapun kecuali ia menanggalkan pakaian kebesaran yang diberikan oleh Raja kepadanya dan berdiri didepan cermin sambil berkata:

“Wahai Ayas, ingatlah siapa dirimu dulu, kamu hanyalah seorang abdi rendahan yang dimuliakan oleh sang Raja karena keikhlasan dan kesungguhanmu dalam menjalankan perintah-perintah raja, maka ingatlah wahai Ayas, hanya dengan melaksanakan segala perintah Raja dengan tulus ikhlas, maka engkau akan menjadi mulia”.


Kisah diatas adalah tamsilan bagaimana kita sebagai manusia adalah mahluk yang hina dan rendah dan tiada daya, kemuliaan, harta dan kedudukan yang kita nikmati hanyalah pinjaman dari sang Maha Raja, yaitu Allah Swt. Olehitu setiap amalan yg kita lakukan hanyalah untuk Allah SWT dan untuk mencari redha daripada Allah SWT. Dalam sebuah hadis berbunyi sesungguhnya Allah SWT tidak menerima amalan kecuali amalan yg ikhlas semata-mata keranaNya dan dibuat dengan tujuan semata-mata untuk medapat keredhaanya.


Raja menguji kesetian pembesar-pembesar termasuk Ayas. Raja menghidangkan makan terpahit didunia utk semua pembesar2. Pembesar2 pun makan, masuk shj kedalam mulut, mereka mengeluh dan meludah. Perh tersangat pahit. Tetapi apa bila tiba kegiliran ayas, ayas makan dengan tenang dan telan. Pembesar2 marah, sebab Ayas diberikan makanan yg tidak pahit. Tetapi bila diuji oleh pembesar2 ternyata makanan tersebut juga pahit. Lalu raja bertanya kepada ayas mengapa.
Ayas kata, setelah banyak pekara yang manis2 raja berikan selama ini mana mungkin pemberian yg sedikit ini boleh ditolak dan diludahi.
Tamsilan
Allah telah kasi dkt kita terlalu banyak nikmat, maka bila Allah uji kita dgn sedikit ujian maka kita terima sebab beruntunglah org2 yg sabar bila diuji.
Kedua- ujian meninggalkan kemanisan dunia memang pahit. Seperti keluar dijalan Allah atau meninggalkan keempukan tilam utk bangun bertahjut.

Semoga tamsilan seperti ini dapat kita ubah fikir kita dari fikir dunia yang kecil dan sementara kepada fikir akhirat yang kekal dan selama-lamanya. Hari ini kita berdiri diatas tanah dan suatu hari nanti kita akan berada didalam tanah dan pada ketika itu cerita-cerita akhirat yang selama ini menjadi mimpi akan menjadi cerita yang benar.

Comments

Popular posts from this blog

Gabenor Bank Negara Malaysia (BNM)...

Koperasi Wawasan Malaysia Berhad (KOWAMAS)